Tuesday, June 18, 2013 2 comments

Sebagai Wanitamu Aku Harus Bagaimana Lagi

Selalu sama..
selalu terjadi..fase seperti ini terus berulang - ulang..
terkadang aku lelah dan ingin berhenti. sejenak berpikir apa salahku hingga harus begini terus?
berulang kali kamu meminta maaf atas kesalahan yang sama..
berulang kali aku harus menangis dan membencimu untuk hal yang sama..
sebagai wanitamu aku harus bagaimana?
apa aku kurang sabar menghadapimu?
apa aku terlalu manja dan menuntut macam - macam padamu?
jika iya, maafkan aku membuat kesabaranmu habis..
aku tahu kamu sedang sibuk untuk mengerjakan sesuatu..tapi bukan begini juga kan caranya?
bagaimana jika kita balik posisinya..
dan kamu juga sudah pernah merasakan di posisiku kan?
dan kamu sudah bilang itu tidak menyenangkan..tapi kenapa harus aku mengalami fase seperti ini berulang - ulang?
jika kamu lelah..
berhentilah sejenak..bergelutla dengan kesibukanmu..
aku diam dan menunggu..
memberi semangat melalui doa..
jika kamu sudah tidak tahan..
pergilah.
karena itu akan lebih baik daripada aku harus membencimu karena membuatku menangis semalaman.
sudah kubilang, aku tidak pernah ingin percaya semua perkataanmu..
karena pada akhirnya kamu juga yang tidak bisa menepatinya..
sampai kapan harus aku yang mengejarmu?
sampai aku jatuh dan terluka?
atau sampai ada lelaki baik hati dengan senyum manis memabukkannya menolongku dan aku pun mulai terkulai oleh pesonannya?
harus menjadi wanita seperti apa untuk mengerti mu?
bawakan 1 saja wanita yang tidak bersedih jika kau beginikan padaku..
jika dia lebih baik, pergilah untuknya.
hai tuan..
sebagai wanitamu aku harus bagaimana lagi?
Monday, June 17, 2013 0 comments

Terkadang Kita Perlu Berhenti

sudah berlari sejauh ini, tapi yang dikejar semakin jauh..
ketika harapan mulai menjadi asa, Allah meyakinkanku untuk berhenti..
bukan berhenti menjadikan harapan itu pupus..
tapi berhenti sejenak, untuk merenung sejauh mana perjalanan ini sudah ku lalui..
Allah tahu mana jalan yang baik..
tapi hati dan akal yang bergolak ini yang memutuskan..
hati ini ingin melangkah terus..
tapi otak ini menunjukkan realita - realita yang membuatku harus berhenti..
setelah perdebatan panjang,
hatilah yang menang..
iya aku wanita, dan aku menjunjung tinggi itikad baik hati untuk terus berjalan meski otak selalu berkata bahwa kita sudah lelah..
sekali lagi realita berbicara dan otak sudah mengingatkanku untuk berhenti..
tapi hati tak ingin berhenti, hati menjunjung tinggi komitmen yang sudah dibuat..
jiwa wanitaku terus mengusik..menggelitik untuk terus percaya pada hati..
namun, aku tak sepenuhnya terlalu percaya pada hati..
dia sering kali rapuh..sering kali membuatku harus mengutuk diriku ketika menuruti panggilan hati..
lalu bagaimana?
apa aku harus berhenti seperti kata otak padaku?
atau aku harus maju seperti kata hati padaku?
aku memilih jalan tengah.
aku memadukan mereka dalam penantian yang indah.
aku membalutnya dengan kain kesabaran..merajutnya dengan harapan..dan membangunnya dengan pondasi komitmen..
Ya...
terkadang kita perlu berhenti untuk menapaki jalan ini..hanya sekedar untuk beristirahat dan memikirkan jalan mana lagi yang akan kita ambil.

ini bukan karena hati atau otak yang menguatkanku..tapi karena Allah tidak pernah pergi..Allah meminjamkanku bahunya dalam hamparan sajadah..
menghiburku dengan setiap lantunan doaku..
dan memintaku kembali berjalan sesuai dengan takdir yang sudah ditulis untukku
 
;