Saturday, January 18, 2014

Review Trave(love)ing 2



Hai kali ini mau bahas buku yang baru saja selesai aku baca. Buku pertama yang beli pake uang sendiri :’) Awalnya nggak niat beli novel ini, tapi entah kenapa balik lagi ke rak novel ini dan pada akhirnya memilihnya jadi teman pengisi waktu luang. Bagiku membeli novel itu perlu 3 pertimbangan : 1. Penulisnya (serius ini sangat berpengaruh), 2. Ringkasan cerita di sampul belakang, 3. Desain cover sampul. Dari 3 kriteria tersebut, 2 hal sudah terpenuhi yakni ringkasan cerita dan desain cover, maka aku mantap untuk membelinya.
Begitu membuka plastik pembungkusnya (percayalah ini salah satu hal paling menyenangkan di dunia), langsung jatuh cinta pada kalimat pembuka di halaman pertama buku ini. “Why Do You Travel?”, begitu yang tertulis disana. Ibarat orang jatuh cinta, jadi semakin cinta dan nggak nyesel beli buku ini. Terus kenapa jatuh cinta sama kalimat pembukanya? Ya karena ini berbeda. Biasanya kalo cerita tentang traveling bakal bertanya kemana kamu akan pergi atau kemana destinasi selanjutnya, bukan kenapa kamu butuh traveling. Banyak orang akan berpikir akan pergi kemana mereka bukan karena apa mereka pergi dan apakah dengan perjalanan ini mereka bisa menemukan jawaban yang mereka cari. Dan buku ini memberikan alasan kenapa orang membutuhkan perjalanan untuk menemukan sebuah jawaban yang tidak akan ditemukan ketika kita terjebak dalam rutinitas yang membosankan.
Ada 4 penulis dalam buku ini : Tirta Prayudha, Eliysha Saputra, Diar Trihastuti, dan Roy Saputra. Dan serius buku ini bikin ngiler pengen traveling, bikin nge-jleb, bikin merenung, dan aku benar – benar tenggelam dalam buku ini. Gaya bercerita yang bikin pembaca merasakan di posisi mereka bener – bener bikin novel ini jadi hidup. Jadi curiga, jangan-jangan penulisnya kenal sama aku kok bisa ceritanya sama(sisi galaunya), okay 4 orang ini serius bikin aku tersihir dan jatuh cinta serta galau dalam satu waktu.
Nggak Cuma cerita pengalaman traveling yang berguna,mengajak jalan-jalan ke kota yang mereka kunjungi, mereka juga menceritakan bagian dimana mereka ingin mencari jawaban untuk pertanyaan – pertanyaan hidup yang ingin mereka jawab, mencari keyakinan hati untuk membuat sebuah pilihan. 
Buku ini nggak Cuma membangkitkan hasrat untuk menabung dan melakukan perjalanan, tapi buku ini juga membangkitkan hasrat menulis. Menuliskan semua pengalaman, mengabadikan setiap moment, dan menuangkan menjadi susunan paragraf yang bisa menginspirasi orang. Bukan tentang kegalauan, bukan tentang kesedihan, tapi tentang jarak yang mereka tempuh untuk menemukan sebuah jawaban.
 Aku tidak begitu pandai dalam hal menuliskan review buku yang baru kubaca, tapi yang jelas buku ini bagus untuk teman perjalanan dan teman kegalauan :p



0 comments:

Post a Comment

 
;