Tuesday, February 21, 2012

Kisah Sepotong Kue

Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam.
Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba.
Untuk membuang waktu,ia membeli buku dan sekantong kue di tokobandara, lalu menemukan tempat untuk duduk.Sambil duduk wanita itu membaca buku yang baru saja dibelinya. Dalamkeasyikannya , ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu beranimengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka.Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Iamembaca, mengunyah kue dan melihat jam.Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya. Iasemakin kesal sementara menit-menit berlalu.
 
Wanita itupun sempat berpikir: "Kalau aku bukan
orang baik sudah  kutonjok dia!“.
Setiap ia  mengambil satu kue, Si lelaki juga
mengambil satu.Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa
yang akan dilakukan lelaki itu.Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, Si lelaki mengambil kueterakhir dan  membaginya dua.
Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonyalagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir : “Ya ampun orang iniberani  sekali, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih”.
Belum pernah rasanya ia begitu kesal.Ia menghela napas lega saat  penerbangannya diumumkan.
Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang. 
Menolak untuk menoleh pada si "Pencuri tak tahu terima kasih".
Ia naik pesawat dan duduk  di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampirselesai dibacanya. Saat ia  merogoh tasnya, ia menahan nafas dengan kaget.
Disitu ada kantong kuenya, di  depan matanya !!!
Koq milikku ada disini erangnya dengan patah hati.
Jadi kue  tadi adalah milik lelaki itu dan ia mencoba berbagi. Terlambatuntuk minta maaf, ia  tersandar sedih.Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu
terima kasih.
Dan dialah pencuri kue itu !
Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi.
Kita sering  berprasangka dan melihat orang lain dengankacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka burukterhadapnya.                    
Orang lainlah  yang selalu salah
Orang lainlah  yang patut disingkirkan
Orang lainlah  yang tak tahu diri
Orang lainlah  yang berdosa
Orang lainlah yang selalu bikin masalah
Orang lainlah  yang pantas diberi pelajaranPadahal             
Kita sendiri yang mencuri kue tadi
Kita sendiri  yang tidak tahu terima kasih.
Kita seringmempengaruhi, mengomentari , mencemooh pendapat,penilaian atau  gagasan orang lain . Sementara sebetulnya kita tidak 
tidak tahu betul permasalahannya.



0 comments:

Post a Comment

 
;