Tuesday, February 7, 2012

Cinta Satu Malam

sebuah pekerjaan membawaku lagi ke kota ini..
kota yang terkenal sebagai Paris nya Indonesia..
kota yang terkenal dengan mojang geulisnya (wanita cantik) dan salah satunya adalah kamu...
kota yang menyimpan sebuah kenangan manis sekaligus menyedihkan yang membawaku padamu.
langkahku menuntunku ke sebuah cafe yang mempertemukan kita pagi itu..
entah sebuah kebetulan atau apa, lagu yang diputar sama dengan lagu pagi itu..
aku duduk di kursi dekat jendela yang waktu itu kutempati..
dari sini aku bisa melihat kursimu, membayangkan senyummu, dan mengingat bagaimana kau menggodaku pagi itu..
tapi kursimu kosong!
ya, aku seperti orang bodoh yang mengharap seorang gadis manis berlesung pipi yang memakai dress warna merah muda itu menggodaku lagi.
pikiranku menerawang,
waktu itu kau memberikan secarik kertas pada seorang waitress dan menyuruhnya memberikannya padaku..
"Laki - laki segagah kau, duduk diam tercenung dan hanya meneguk segelas besar susu coklat? sungguh aneh :)"


waitress itu mengatakan padaku bahwa seorang wanita muda menunggu balasan pesan pendekku yang dituliskannya di sapu tangannya itu..
ya sapu tangan indah berwangi mawar bersulam namamu.akupun menulis sebuah balasan yang kupikir cukup berani untuk lelaki sepengecut aku, yang bahkan tak berani mengajak seorang wanita berdansa.

"Kalau kau mau tahu alasannya, kemarilah. jangan hanya bersembunyi di balik ketiak waitress ini"

aku menunggu hampir satu jam tapi tak ada balasan atau tak ada yang datang, aku memutuskan untuk menyudahi sarapan pagiku karena handphone ini terus berbunyi menandakan aku harus segera menghadari meeting yang telah dijadwalkan.
belum sempat aku berdiri, seorang gadis memakai dress berwarna merah muda menghampiriku.
"aku takkan bersembunyi di balik ketiak waitress itu, tapi kau.buktinya kau kabur dan tak mau menemuiku. suda 1 jam aku menunggu."
aku tercengang, seorang gadis manis yang tidak kukenal tiba - tiba ngambek padaku.
"Maaf, apakah kamu yang menulis surat itu"
dengan manis dia mengangguk, ah pertama kali melihatmu saja aku sudah terpikat.
"Duduklah," kataku mempersilahkannya duduk.
"Kau bahkan tidak gentle. bagaimana mungkin kau tidak menarikkan kursi untukku."
astaga sudah manis dan lucu, manja sekali gadis ini. ah aku jadi benar - benar jatuh cinta.
"Tidak, kau bukan gadisku. buat apa aku repot untukmu?" kataku menggoda. Ya Tuhan, ini bukan aku. keberanian macam apa ini? walau tak berani memandang wajahnya lama, aku terus ingin menggodannya.
tanpa menjawab dia duduk. 
kami mengobrl panjang lebar, kami pun memutuskan untuk berjalan - jalan.
menikmati hari yang sedikit mendung..
hingga waktunya berpisah, aku memberikan nomer teleponku.berharap kau meluangkan sdikit waktumu untuk meneleponku.
tapi aku sadar sebenarnya..
tak mungkin kau akan menghubungiku, karena besok kau akan menikah dengan sahabatku.


0 comments:

Post a Comment

 
;